Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Foto Hoofd Syarif Saher Bersama Warga Aik Piabong, Jejak Kampung yang Ditinggalkan


PETABELITUNG.COM - Foto tahun 1937 ini merupakan koleksi Kepala Mantri Kehutanan Belitung Bagian Timur, Syarif Saher. Foto ini sekarang menjadi arsip cucunya, Rico Pebrico di Terang Bulan, Desa Lalang, Kecamatan Manggar, Kabupaten Belitung Timur.
Dalam bingkai foto tersebut terdapat tulisan sebagai berikut :
"Hoofdmantrie Boschwezen mengadjar orang2 ladang contract di ajer Piabong menanam padi di contraknya aanleg 1937."
Terjemahan bebasnya: " Kepala Mantri Kehutanan mengajar orang-orang ladang kontrak di Air Piabong menanam padi di kontraknya yang dibuat  tahun 1937".
Air Piabong atau dalam bahasa Belitong disebut Aik Piabong merupakan sebuah kampung lama. Namun kampung tersebut telah lama ditinggalkan.
Mantan pekerja explorasi timah Yanto Pret mengatakan pernah melihat bekas kampung Aik Piabong tersebut. Menurutnya, bekas kampung tersebut berada di belakang kampung Aik Ruak, di Jalan Tengah Kecamatan Simpang Renggiang, Kabupaten Belitung Timur.
"Bekas perkampungan Air Piabong itu ada di sekitar atau belakang Kampung Aik Ruwa' letaknya setelah perkebunan sawit, terdapat bekas bekas rumah tua. Dan Sungai Aik Piabong itu hilirnya sampai ke daerah Parit tebu Gantung, kampung itu dulunya seperti ditinggalkan dari penduduknya" kata Yanto, Sabtu (20/6/2020).
Berdasarkan penelusuran petabelitung.com, nama Piabong pernah sekali disebut dalam catatan perjalanan Cornelis de Groot tahun 1862. Menurut De Groot, Piabong adalah nama sebuah bukit yang terletak di sisi utara Gunong Tajam.
Simak catatan De Groot berikut ini :
"Setelah makan siang dan istirahat setengah jam, kami merasa kuat kembali, kami berkenalan dengan rimba yang indah, yang keesokan harinya pagi-pagi sekali kami selesaikan.
Kaki Utara dari pegunungan Tajam dengan bukit-bukit Assu, Piabong, Kwak, Taju dan Metiger, semuanya ditumbuhi dengan kayu berat, merupakan panorama pegunungan yang indah, yang dari waktu fajar menyingsing sampai jam 8 pagi dan jam 4 sore sampai magrib benar-benar sangat indah. Melalui rimba itu ada jalan-kaki-kampung, yang menghubungkan Tempat-Utama Tanjung-Pandang dengan Buding, yang pada waktu itu akan menjadi tempat utama dari suatu distrik tambang keempat yaitu Buding, di sebelah timur-laut dari pulau. Van den Brandhof ditetapkan sebagai Administraturnya,"
Tokoh masyarakat Desa Aik Batu Buding Arpandi membenarkan bahwa di wilayahnya terdapat sungai Aik Piabong. Ia juga tak menampik tentang kabar keberadaan sebuah kampung di sekitar perairan tersebut.
"Mungkin dulu memang pernah ada kampung di sana, Piabong bermuara ke sungai Buding, lokasinya dekat Gunong Sepang," kata Arpandi, Senin (22/6/2020).
Dalam peta peninggalan era kolonial tidak ditemukan nama sungai Aik Piabong dan bukit Piabong. De Groot hanya menuliskan satu nama bukit yang berdekatan dengan bukit Piabong yakni bukit Kwak di wilayah Aik Batu Buding.(*)

Penulis : Rico Pebrico & Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.com