Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Ulas Gelas Pasak Bumi Karya Anak Petaling Community, Ternyata Ada Kaitannya dengan Tulisan Berusia 124 Tahun Ini


PETABELITUNG.COM - Ari Fatahani (23) Anak Petaling Community (APC) memproduksi sebuah gelas berbahan baku kayu pasak bumi.
Ari mengatakan, kegiatannya ini sudah berlangsung selama dua tahun terakhir. Gelas pasak bumi bukan sekadar tempat minum biasa, tapi juga memiliki khasiat bagi kesehatan.
Menurut Ari, kayu pasak bumi memiliki khasiat untuk obat sakit pinggang dan membantu menyembuhkan penyakit-penyakit dalam.
"Warga di kampung menyebut kayu ini pasak bumi, ada juga yang menyebutnya bedare," kata Ari kepada petabelitung.com.
Setelah mendengar penjelasan Ari, petabelitung.com kemudian mencoba menelusuri catatan sejarahnya.
Pertama yang dilakukan adalah mencari tahu nama latin dari pasak bumi.
Nama latinnya adalah Eurycoma longifolia.
Ternyata catatan sejarah mengenai pasak bumi Belitong ini ditemukan dalam tulisan berusia 124 tahun.
Tulisan itu dimuat dalam sebuah buku "Encyclopedie van Nederlandsch-Indie Met Medewerking van Verschillende Ambtenaren, Geleerden en Officieren".
Buku ensiklopedie Hindia-Belanda ini terbit tahun 1896 atau 124 tahun lalu.
Buku setebal 619 halaman ini memuat pengetahuan umum yang diurutkan berdasarkan abjad A-G.
Pada abjad B, ditemukan kosa kata Bidara Laut. Melihat nama latinnya, bidara laut yang dimaksud dalam ensiklopedie itu tak lain adalah pasak bumi.
Dan setelah membaca penjelasannya mengenai Bidara Laut tersebut diketahui bahwa pohon itu berasal dari Belitong.
Simak teks aslinya beriku ini :
"BIDARA LAOET. Mal.; WIDARA LAOET,
Soend.
Eurycoma longifolia Jack, Fam. Simarubaceae. Boom van Sumatra, Borneo, Billiton, ook op Malakka en de Philippijnsche eilanden voorkomend, met lange gevinde bladeren en eindelingsche pluimen. Het bittere witte en harde hout is een adstringeerend middel, dat veelvuldig gebruikt wordt tegen indische spruw, diarrhee en algemeene ingewandsziekten en daartoe op Java veel wordt ingevoerd. Ook het zeer giftige Strychnos-hout is vroeger onder denzelfden naam verhandeld. Zie KAJOE OELAK."
Begini kurang lebih terjemahan bebasnya dengan googla translate:
"Eurycoma longifolia Jack, Fam. Simarubaceae. Pohon Sumatra, Kalimantan, Billiton, juga ditemukan di Malaka dan Kepulauan Filipina, dengan daun bersirip panjang dan berbulu. Kayu putih pahit dan keras adalah zat, sering digunakan bumiputra melawan sariawan, diare, dan penyakit usus umum, dan banyak diimpor untuk tujuan ini di Jawa. Kayu Strychnos yang sangat beracun juga diperdagangkan dengan nama yang sama di masa lalu. Lihat KAJOE OELAK."

Merujuk pada tulisan kuno tersebut dapat dipahami bahwa pasak bumi Belitong sudah dikenal sejak zaman Hindia-Belanda.
Dan pasak bumi saat itu digunakan oleh pribumi untuk mengobati sariawan, diare, penyakit usus yang bersifat umum.
Karena khasiat itupula pasak bumi banyak dijual ke pulau Jawa.(*)


Tulisan dalam buku "Encyclopedie van Nederlandsch-Indie Met Medewerking van Verschillende Ambtenaren, Geleerden en Officieren" terbitan tahun 1896.


Gelas berbahan baku kayu pasak bumi karya Ari Fatahani (23) Anak Petaling Community (APC). Haryanto/repro petabelitung.com 2020.

Gelas berbahan baku kayu pasak bumi karya Ari Fatahani (23) Anak Petaling Community (APC). Haryanto/repro petabelitung.com 2020.


Ari Fatahani (23) Anak Petaling Community (APC) dengan gelas berbahan baku kayu pasak bumi. Haryanto/repro petabelitung.com 2020.


Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.com