Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Naskah Berusia 101 Tahun Ini Ungkap Keindahan Pulau Belitong, Disebut Lebih Bagus dari Kota Medan



PETABELITUNG.COM - Satu lagi khazanah kesusastraan Belitong tempo dulu terungkap. Kali ini muncul dari sebuah buku yang telah lama dicari-cari oleh para pemerhati sejarah dan seni budaya di KPSB Peta Belitung.
Buku itu berjudul 'Tjerita Si Kantan dan Sja'ir Poelau Belitoeng oleh H. Soetan Ibrahim'. Naskah ini berhasil ditemukan oleh Kepala Bidang Sejarah KPSB Peta Belitung Haryanto dalam usaha penelusurannya beberapa waktu lalu di tahun 2019 ini.
"Tebal bukunya hanya 36 halaman, tapi isinya sangat berharga karena menyimpan banyak informasi tentang situasi Belitong pada awal abad ke-20," kata Haryanto.
Isi buku terdiri dari dua bagian yakni cerita rakyat tentang Si Kantan dan sebuah syair berjuul Syair Pulau Belitung.
Buku ini ditulis oleh H. Sutan Ibrahim pada tahun 1918 dan diterbitkan oleh Balai Pustaka pada tahun 1920 di Batavia. Harga jualnya kala itu dibandrol f 0,15 per buku.
Dalam keterangan yang tertera di halaman soft cover buku diketahui bahwa H. Soetan Ibrahim adalah seorang guru di Tanjungpandan, Belitung.
Dalam syairnya, H. Soetan Ibrahim mengatakan dirinya berasal dari Sumatera dan baru sekitar setahun lebih tinggal di Belitung sebagai seorang guru.
Syair Pulau Belitung terdiri dari 130 bait. Ia mencaritakan kondisi berbagai tempat mulai dari Tanjungpandan, Sijuk, Buding, Manggar, Gantung, Dendang, dan Membalong.
Terdapat sejumlah bait dalam syair tersebut yang menyiratkan keindahan pulau Belitong.
Satu di antaranya bisa dilihat pada bait ke-32 di dalaman 20.
H. Soetan Ibrahim menyiratkan betapa bagusnya Kota Tanjungpandan yang dilihatnya kala itu.
Simak isi baitnya berikut ini :

Pekan ramai di-Tandjoeng Pandan,
Segala djalan soedah didandan ;
Roemah diatoer berpadan-padan,
Lebih sebagoes kotanya Medan.



Nah, mantap kan guys!
Jadi bukan baru abad ke-21 saja muncul kekaguman pada keindahan pulau Belitong.
Termasuk jalan-jalan mulus di Belitong.
Tapi itu sudah terjadi seabad lalu.
Kereeennn.(*)

Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber : petabelitung.com.