Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Hujan Baru Turun Bulan November, Ini 7 Potret Musim Kemarau di Belitung Empat Tahun Silam


PETABELITUNG.COM - Berita musim kemarau mulai mewarnai media-media lokal Belitung akhir-akhir ini. Sudah banyak warga yang mengalami kekeringan sehingga harus berjibaku mencari air untuk kebutuhan sehari-hari.
Nah kali ini petabelitung.com akan memberikan 7 potret untuk kalian tentang gambaran musim kemarau empat tahun silam. Tepatnya pada periode Agustus-Oktober 2015 silam.
Yuk simak potretnya berikut ini :


1. Kolam Rendaman Lada Menyusut
Seorang petani di Desa Perawas sedang mencuci lada di kolam perendaman yang sudah menyusut akibat kemarau, Senin (3/8/2015). Wahyu Kurniawan/repro petabelitung.com 2019.
Empat tahun lalu, para petani lada (sahang) di Belitung menjalani masa panen pada musim kemarau. Kondisi itu membuat penjemuran sahang memang berlangsung lebih mudah.
Tapi kendalanya guys, air kolam untuk merendam sahang mengalami penyusutan yang signifikan.
Bahkan ada petani yang harus mendatangi sumber air yang cukup jauh dari lokasi kebunnya.

2. Kebakaran Lahan di Pinggir Jalan
Kebakaran lahan di pinggir jalan menuju ke pelabuhan Tanjung Batu, Rabu (2/9/2015) sore. Wahyu Kurniawan/repro peta belitung.com 2019. 

Kebakaran lahan telah menjadi bagian dari musim kemarau di pulau Belitung. Satu contoh berikut ini terjadi di pinggir jalan pada satu ruas jalan menuju pelabuhan Tanjung Batu.
Kepulan asap bahkan terlihat dari dermaga pelabuhan Tanjung Batu saat Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Republik Indonesia Prof.Dr. Sri Adiningsih melaksakan kunjungan kerja ke Pelabuhan Tanjung Batu, Rabu (2/9/2015) sore.


3. Dapat Kiriman Asap




Sepanjang Jumat (18/9/2015) Belitung diselimuti asap kiriman dari Kalimantan. Akibatnya, tujuh penerbangan di Bandara H.AS Hanandjoeddin Tanjungpandan batal berangkat dan lebih dari 500 sempat terkatung-katung selama berjam-jam.
Sebagian warga juga tampak mengenakan masker saat berada di luar rumah.

4. Bendungan Kuno Peninggalan Belanda Ikut Mengering

Sebuah bendungan kuno bekas peninggalan zaman kolonial Belanda masih kokoh berdiri di antara semak belukar kawasan hulu Sungai Sijuk, Desa Air Selumar, Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Rabu (30/9/2015) sore.
Namun kekunoannya tak mampu menyelamatkan bendungan tersebut dari kekeringan akibat musim kemarau.

5. Sempat Turun Hujan Sebentar
Tanjungpandan sempat diguyur hujan pada saat musim kemarau. Kejadiannya berlangsung pada 5 Oktober 2015. Namun itu adalah satu-satu hujan yang terjadi pada bulan Oktober dan musim kemarau terus berlangsung sepanjang bulan tersebut.

6. Sumur Ajaib Jadi Tumpuan Warga
Warga bergantian mengambil air di sebuah sumur ajaib di sekitar tanjakan Kik Dagul Selasa (20/10/2015) siang.
Sebuah sumur ajaib di sekitar tanjakan Kik Dagul Jalan Dipenogoro Tanjungpandan menjadi tumpuan warga selama musim kemarau. Sumur sedalam tiga meter itu tak kunjung habis sekalipun warga secara bergiliran mengambil air sejak pagi hingga malam.

7. Galon Tutup, Jeriken Laris Manis
Atin menunjukkan sumber air yang jadi tumpuannya selama musim kemarau, Selasa (20/10) siang.  

Atin berfoto dengan latar jeriken jualannya dan kendaraan pengangkutnya, Selasa (20/10) siang.

Kemarau tahun 2015 terasa lebih parah bila dibandingkan tahun 2014. Setidaknya itu dirasakan oleh pelaku usaha depot air isi ulang di Jalan Sambas Desa Aik Ketekok, Tanjungpandan Toni.
Bahkan hampir tiga bulan mesin air isi ulang di depot miliknya setop beroperasi. Pasalnya sumur bor sedalam 14 meter yang menjadi sumber air untuk depot tersebut sudah kering.
Namun musim kemarau tak melulu mendatangkan kesulitan. Warga Aik Pancor Kelurahan Pangkallalang Atin malah mendulang rezeki dari berjualan air bersih.
Sehari pria yang tak punya pekerjaan tetap itu mampu menjual sedikitnya 250 jeriken. Setiap satu jeriken dipatok Rp 4000 termasuk layanan antar ke rumah pemesan. Alhasil dalam sehari ia kadang bisa mengantongi uang senilai Rp 1 juta dari hasil menjual air jeriken.

Kepala Kelompok Teknis Stasiun Meteorologi Tanjungpandan Ridwanto di ruang kerjanya, (18/9/2015).
Musim kemarau di Belitung pada Oktober 2015 terus berlanjut hingga pekan ketiga . Namun kondisi ini masih dianggap normal dan masyarakat diminta untuk bersabar.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Kelompok Teknis Stasiun Meteorologi Tanjungpandan Ridwanto menanggapi kondisi cuaca terkini di Belitung. Berdasarkan prediksi sebelumnya, pada bulan Oktober diprediksi hujan tipis mulai mengguyur wilayah Belitung.
Namun prediksi itu meleset karena Belitung ternyata ikut terkena dampak gelombang panas El Nino. Kondisi ini pula membuat perkiraan awal musim hujan di beberapa daerah di Indonesia ikut molor.
“Kemarau kita masih normal dan untuk Belitung akhir Oktober nanti kami perkiraan hujannya mulai banyak, masyarakat mohon bersabar karena kondisi alam kadang memang sulit kami prediksi,” kata Ridwanto seperti yang dilansir Pos Belitung, Selasa (20/10/2015).
Pulau Belitung akhirnya mulai rutin diguyur hujan pada bulan November 2015. Setelah kekeringan berangsur membaik, giliran angin yang kemudian memburuk.
Rabu (4/11/2015) Pos Belitung melansir berita dari Stasiun Meteorologi Tanjungpandan tentang peringatan angin eksrim dan potensi angin puting beliung. Hal tersebut terjadi sebagai bagian dari masa pancaroba yakni peralihan dari musim kurang hujan ke musim banyak hujan.(*)

Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber : petabelitung.com