Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Kerajaan Balok - Part 5



BAB IV
TATA PEMERINTAHAN KERAJAAN BALOK

Kerajaan Balok dipimpin oleh seorang bergelar Depati Cakraningrat. Sedangkan masyarakat umum di pulau Belitung mengenalnya dengan sebutan Raje Balok (Raja Balok).
Pada periode awalnya (1618-1661), tampak tata pemerintahan kerajaan Balok telah membagi pulau Belitung ke dalam lima wilayah besar. Kelima wilayah itu, yakni :
1. Badau
2. Sijuk
3. Buding
4. Gunung Sepang
5. Belantu
Lima wilayah dalam kerajaan Balok itu dikepalai oleh seseorang berpangkat Ngabehi. Namanya biasa diidentikkan dengan wilayah kekuasaannya. Contohnya Ngabehi Badau, Ngabehi Sijuk dan seterusnya. Setiap Ngabehi diberikan kekuasaan untuk memerintah di lingkungannya masing-masing.
Sedangkan Depati memiliki wilayah yang berada langsung dibawah perintahnya dan dikelola oleh pegawai-pegawai yang diangkatnya. Pegawai-pegawai tersebut terdiri dari Batin Lingge, Lurah, dan Kariya.
Seorang Batin Lingge beserta para mandornya mengurus wilayah sungai Cerucuk dan sungai Lingge. Sedangkan jabatan Lurah dipangku oleh dua orang. Satu Lurah mengurus wilayah Tiang Balai sungai Dudat dan sungai Kembiri. Satu Lurah lainnya mengurus wilayah Sengkuang yang cakupannya meliputi sungai Pesak sampai sungai Sembuluk. Sementara seorang Kariya diberikan tanggungjawab untuk mengurus wilayah sungai Lenggang dan sungai Manggar.
Depati berkedudukan di sungai Balok. Dalam lingkungannya, Depati juga mengangkat para menteri dan seorang penghulu agama Islam.
Sampai di sini, paparan mengenai tata pemerintahan kerajaan Balok merujuk pada buku berjudul Tijdschrift voor Indische Taal,  Land,  en Volkenkunde, DEEL XXXIV terbitan tahun 1891. Dalam buku tersebut terdapat sebuah tulisan berjudul ‘Billitonsch verhaal omtrent de invoering van den Islam op het eiland Billiton’. Tulisannya dibuat di Batavia 1 Desember 1889. Sementara itu bila merujuk pada tulisan Sakri (2009), tampak Depati juga memiliki seorang Panglima yang bertugas memimpin pasukan kerajaan.
Pada masa periode ke tiga (1696-1700), kerajaan Balok mengalami perubahan tata pemerintahan. Nama Ngabehi Gunung Sepang tidak lagi dicantumkan, sedangkan empat wilayahnya masih dipertahankan. Keempat wilayah tersebut yakni :

1.      Badau (Ngabehi Tanah Yuda atau Singa Yuda).
2.      Sijuk (Ngabehi Mangsa Yuda atau Krama Yuda).
3.      Belantu (Ngabehi Sura Yuda).
4.      Buding (Ngabehi Istana Yuda).

Pembagian empat wilayah ini masih terus bertahan hingga abad ke-19. Sedangkan ibukota kerajaan berada di Tanjong Pandan dengan yang wilayahnya meliputi Balok, sungai Lenggang hingga sungai Manggar.
Daftar Raja-raja di Kerajaan Balok


Urutan Raja-Raja Balok
Versi
KA Abd Hamid
Salim YAH
Ian Sanchin

  1.  
Depati Tjakra Diningrat Belitoeng Kiahi Gedeh Jaakoep dengan gelar Kiahi Machsoed (1618-1661)
Depati Cakraningrat I Kiai Agus Mas’ud/Kiai Agus Gedeh Ja’kub
(1618-1661)
Depati Cakraningrat I Ki Gede Yakob
(1618-1661)

  1.  
Depati Tjakra Diningrat Kiahi Agoes Abdullah dengan gelar Mending
(1661-1696)
Kiai Agus Mending dengan gelar Depati Cakraningrat II
(1661-1696)
Depati Cakraningrat II/ Ki Agus Abdullah / KA Mending / Ki Mending
(1661-1696)

  1.  
Depati Tjakra Diningrat Kiahi Agoes Ganding (1696-1700)
Kiai Agus Gending dengan gelar Depati Cakraningrat III
(1696-1700)
Depati Cakraningrat III / KA Ganding / Ki Gending
(1696-1700)

  1.  
Depati Tjakra Diningrat Kiahi Agoes Boestam dengan gelar Depati Galong (1700-1740)
Kiai Agus Bustam / Depati Galong dengan gelar Depati Cakraningrat IV
(1700-1740)
Depati Cakraningrat IV KA Bustam / Ki Galong
(1700-1740)

  1.  
Depati Tjakra Diningrat Kiahi Agoes Aboedin (1740-1755)
Depati Cakraningrat V / Kiai Agus Abudin
(1740-1755)
Depati Cakraningrat V / KA Abudin
(1740-1755)

  1.  
Depati Tjakra Diningrat Kiahi Agoes Oesman (1755-1785)
Depati Cakraningrat VI/ Kiai Agus Osman
(1755-1785)
Depati Cakraningrat VI / KA Usman
(1755-1785)

  1.  
Depati Tjakra Diningrat Kiahi Agoes Hatam (1785-1815)
Kiai Agus Hatam dengan gelar Depati Cakraningrat VII
(1785-1815)
Depati Cakraningrat VII / KA Hatam
(1785-1815)

  1.  
Depati Tjakra Diningrat Kiahi Agoes Rahad
(1821-1854)
Kiai Agus Rahat dengan gelar Depati Cakraningrat VIII
(1821-1854)
Depati Cakraningrat VIII / KA Rahad (1821-1854)

  1.  
Depati Tjakra Diningrat Kiahi Agoes Mohamad Saleh
(1856-1873)
Kiai Agus Mohammad Saleh/ Depati Cakraningrat IX
(1856-1873)
Depati Cakraningrat IX / KA Mohamad Saleh / KA Saleh (1856-1873)