Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Ini Data Komoditi Ekspor dari Pulau Belitung Tiga Abad yang Lalu, Salah Satunya Ternyata Beras


PETABELITUNG.COM - Adalah Frederik Willem Stapel (1879-1957) yang menguak fakta tentang komoditi ekspor dari pulau Belitung. Pada tahun 1938, Stapel menulis buku berjudul ‘Aanvullende gegevens omtrent de geschiedenis van het eiland Billiton en het voorkomen van tin aldaar’.
Merujuk pada data yang dimuat dalam buku Stapel, dapat kita ketahui mengenai kondisi pulau Belitung abad ke-17. Stapel menegaskan bahwa sejak permulaan abad tersebut, pulau Belitung sudah menjalin hubungan perdagangan dengan sejumlah daerah yang dikuasai Belanda, utamanya dengan Batavia.
“Hasil ekspor yang utama dari pulau Belitung adalah besi, dan perkakas dari besi, dan ada kalanya juga damar dan beras,” tulis Stapel dalam bukunya.
Lebih lanjut Stapel memaparkan bukti-bukti yang mendasari pernyataannya tersebut. Bukti itu yakni salinan dari register harian dari Batavia kurun waktu 1640-1665.
Simak datanya berikut ini :
·   22 April & 2 Juni 1648 : Tiba di Batavia sebuah perahu dari Belitung dengan membawa pahat dan parang.
·   Mei 1661 : Tiba di Batavia sebuah perahu dari Belitung dengan membawa 10.000 pahat dan 50 pikul damar.
·    Januari 1663 : Berangkat dari Batavia 4 perahu dengan membawa pakaian ke Belitung.
·    Maret 1663 : Pulang kembali satu perahu dari Belitung dengan membawa muatan beras.
·    Mei 1665 : Seorang penduduk dari Belitung datang di Batavia dengan membawa 1900 pahat, 100 parang, 5 pikul damar, dan 60 tikar.
·   November 1665 : Seorang penduduk dari Belitung membawa 2000 buah pahat ke Batavia.

Simak salinan datanya di bawah ini.(*)

Potongan dari tulisan dalam buku Stapel yang memuat data ekspor dari pulau Belitung ke Batavia tahun 1640-1665.

Foto Ilustrasi: Pak Kukuh sedang membawa hasil panen padi di Desa Cerucuk, Kabupaten Belitung. repro petabelitung.com 2019/facebook Yant Yanto Haryanto 4 Februari 2019.

Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.com.