Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Misteri Kolong Kepenai di Kecamatan Badau, Ditemukan Tulang Belulang Sampai Bekas Perkakas Manusia


PETABELITUNG.COM - Sungai Kepenai adalah aliran sungai kecil yang terletak di Desa Air Batu Buding, berada di arah timur bukit Gunung Tajam yang aliran airnya bermuara ke aliran sungai Buding.
Kolong Kepenai atau kolong Gajah merupakan sebuah kolong peninggalan zaman dahulu yang terletak di dekat sungai kepenai. Dan bila dilihat dalam peta, kolong ini hampir-hampir berada di tengah pulau Belitung.
Kolong kepenai juga dikenal dengan istilah kolong gajah oleh masyarakat sekitar, kenapa?
Karena dulu di dalam kolong timah tersebut pernah ditemukan potongan tulang gajah.
Penemuan potongan tulang gajah ini tentu saja menimbulkan tanda tanya buat kami penulis, apakah mungkin eksplorasi penambangan timah telah dilakukan dari zaman purbakala? 
Bahkan cerita dari salah satu warga bernama Subhan, orang-orang tua dulu pernah bercerita bahwa di lokasi tambang tersebut juga pernah ditemukan kulit-kulit kerang.
Sejauh ini penulis memang belum menemukan catatan yang bisa memastikan kegiatan pertambangan timah di Belitung sudah berlangsung sejak masa sebelum masehi. 
Namun catatan Osberger setidaknya bisa dijadikan dasar dalam menarik kesimpulan. 
Dalam catatan yang dibuat pada tahun 1960, Osberger mengatakan hasil penelitian menunjukan usia bekas perkakas manusia di kolong Kepenai berkisar antara ratusan hingga ribuan tahun.
“…fakta selanjutnya, bahwa di dalam atau tepat di atas kaksa telah ditemukan perkakas-perkakas manusia, yang umurnya hanya ratusan atau paling tua beberapa ribu tahun saja.” tulis Osberger, dalam buku Geologi P.Belitung, hlm 68.
Selain potongan tulang gajah dan perkakas manusia, di kolong Kepenai juga ditemukan bekas kemudi perahu di ketebalan tanah lapisan atas 5-6 meter. 
Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan, usia bangkai perahu beserta dayung pengemudi yang ditemukan di kolong Kepenai berkisar antara ratusan hingga ribuan tahun. 
Beberapa contoh dayung itu pun masih dapat kita temui dan lihat hingga kini di Museum Pemerintah Kabupaten Belitung.
“Tempat penemuan yang terkenal ialah kolong 39-I Kepenai (D.K.K) di mana beberapa perahu atau tangkai-tangkai layar telah ditemukan. Lapisan-lapisan atas di sini tebalnya dalah 5-6 meter,” kata Osberger dalam buku Geologi P.Belitung, hlm 67.
Berdasarkan catatan Osberger dan penemuan bekas perkakas manusia, tulang gajah, dan  bekas dayung tersebut setidaknya bisa dijadikan pijakan awal bagi kita bahwa misteri kulong kepenai bisa dipecahkan di kemudian hari. 
Kami mengganggap kulong Kepenai adalah sebuah situs penting yang dapat menghubungkan pulau Belitung ke masa purbakalanya. 
Dan beruntung nya bekas kulong Kepenai ini masih bisa kita temui hingga saat ini, lokasinya berada di perkebunan kelapa sawit PT Rebinmas Jaya, Desa Air Batu Buding.(*)

 

Pak Juki sedang menunjukkan bekas Kolong Gajah di antara pohon kelapa sawit. repro petabelitung.com/Wahyu Kurniawan 2015.
Penulis: Eka Arista Apriza
Editor: Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.com