Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Ini Kumpulan Foto Lawas EC, Pembangkit Listrik di Manggar Kebanggaan Belitong


PETABELITUNG.COM - Pada November 2010 saya memutuskan untuk menulis berita tentang EC Manggar.
Namanya masyhur di telinga saya, karena orangtua dan kakek saya di Tanjungpandan sering membanggakannya.
Yang saya dapati saat itu adalah sebuah tanah kosong berisikan puing-puing pondasi berselimutkan semak belukar.
Sedih memang melihatnya. Jadi lebih baik kita fokus aja pada bagian sejarahnya saja.
EC adalah singkatan dari Electrische Centrale, pembangkit listrik tenaga disel yang dibangun di kaki bukit Samak, Desa Lalang, Manggar. 
Refrensi utama saya waktu itu adalah buku Gedenkboek Billiton Jilid II, terbitan tahun 1927.
Bila kalian cari di internet, kalian akan dapati kesalahan saya dalam mengindentifikasi buku terebut.
Pasalnya di situ saya sebut buku itu ditulis oleh Martinus Nijhoff.
Padahal Martinus Nijhoff  adalah nama penerbitnya.
Baik, dengan demikian kesalahan tersebut saya anggap telah diperbaiki.
Mohon maaf atas segala khilaf.
Mari kita lanjutkan.
EC mulai dibangun tahun 1909 oleh NV Billiton Maatschappij (BM).
Pada awalnya EC hanyalah pembangkit listrik yang berfungsi untuk mendukung kegiatan penambangan timah di wilayah Belitung bagian timur.
Seiring perkembangan zaman, pada tahun 1921 EC akhirnya digunakan sebagai sumber listrik untuk menerangi rumah-rumah dan bangunan lain milik perusahaan.
Sebagian warga di perkampungan juga ikut menikmati listrik tersebut. Namun hanya sebatas bumiputra yang bekerja pada Belanda.
Pada tahun 1958 penambangan timah di Belitung diambil alih oleh Pemerintah Indonesia. Peralihan itu membuat pengelolaan EC diambil alih oleh Perusahaan Pertambangan Timah Belitung (PPTB).
Pada masa itu, EC berkembang menjadi pembangkit yang mampu menyuplai listrik untuk masyarakat umum. Khusus untuk karyawan timah, pemakaian listrik tidak dipungut bayaran sedangkan untuk masyarakat umum dikenakan biaya dengan tarif murah.
EC sempat disebut-sebut sebagai PLTD terbesar se-Asia Tenggara. Pada tahun 1950-an pernyataan itu disampaikan dalam pelajaran Ilmu Bumi yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Geografi.
Pada masa itu EC mampu mendukung kebutuhan listrik perumahan ke seluruh wilayah Beltim. EC juga berfungsi sebagai power suplay untuk Kapal Keruk (KK) darat dan tambang semprot (TS) atau sekarang tambang inkonvensional (TI) yang beroperasi di wilayah Beltim seperti Manggar, Selumar, Gantung, Damar, dan Kampit. 
Namun eksistensi EC sebagai pembangkit listrik sangat bergantung pada kondisi PT Timah. Ketika perusahaan menghadapi masa sulit pada periode 1990-1991, perlahan EC mulai dinonaktifkan karena dianggap memiliki biaya operasional yang tinggi.
Setelah lama didiamkan dan dianggap tidak produktif, PT Timah akhirnya melelang EC sekitar tahun 1994-1995. Setelah terjual, bangun EC beserta mesin-mesin di dalamnya pun mulai dipreteli sedikit demi sedikit.
Seperti apa gambaran EC pada masa lalu?
Simak foto-fotonya berikut ini :

Judul foto: Elektriciteitscentrale te Manggar op Billiton (Pembangkit listrik di Manggar, Belitung). Foto ini berasal dari album milik Ir J. van den Broek, Kepala Insinyur Perusahaan Billiton, 1921. Album ini kemudian ditawarkan ke G.L. Bol pada 17 April 1933 di Tanjungpandan karena kepergiannya dari Belitung. Repro petabelitung.com 2018. Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections.
Judul foto: Dieselgenerator 7 van het type Sulzer in de elektriciteitscentrale te Manggar op Billiton (Generator diesel 7 dari jenis Sulzer di pembangkit listrik di Manggar, Belitung). Foto ini berasal dari album milik Ir J. van den Broek, Kepala Insinyur Perusahaan Billiton, 1921. Album ini kemudian ditawarkan ke G.L. Bol pada 17 April 1933 di Tanjungpandan karena kepergiannya dari Belitung. Repro petabelitung.com 2018. Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections.
Judul foto: Schakelbord van de elektriciteitscentrale te Manggar op Billiton (Switchboard dari pembangkit listrik di Manggar di Billiton). Foto ini berasal dari album milik Ir J. van den Broek, Kepala Insinyur Perusahaan Billiton, 1921. Album ini kemudian ditawarkan ke G.L. Bol pada 17 April 1933 di Tanjungpandan karena kepergiannya dari Belitung. Repro petabelitung.com 2018. Sumber: Leiden University Libraries Digital Collections.

Bengkel listrik (kanan) tampak dari atas menara air EC. repro petabelitung.com 2018. sumber: Dian Akhrully

PLTD Manggar (EC). repro petabelitung.com 2018. sumber: Dian Akhrully

PLTD Manggar (EC). repro petabelitung.com 2018. sumber: Dian Akhrully

PLTD Manggar (EC) dan Bengkel Listrik. repro petabelitung.com 2018. sumber: Dian Akhrully
Rumah pompa PLTD Manggar (EC) di Kulong Minyak. repro petabelitung.com 2018. sumber: Dian Akhrully


Suasana di dalam PLTD Manggar (EC). repro petabelitung.com 2018. sumber: Dian Akhrully
Kendaraan PLTD Manggar (EC) saat mengikuti pawai pembangunan. repro petabelitung.com 2018. sumber: Dian Akhrully


Penulis: Wahyu Kurniawan
Editor: Wahyu Kurniawan
Sumber: petabelitung.com