Video Of Day

ads

Selayang Pandang

3 Fakta Tentang Makam Keramat Gunong Tajam di Pulau Belitung


PETABELITUNG.COM - Makam keramat di Gunong Tajam menjadi bagian yang tak terlupakan dalam sejarah pulau Belitung.
Lokasinya berada di puncak bukit setinggi 510 meter.
Puncak tersebut adalah titik paling tinggi di pulau Belitung.
Secara administrasi, makam tersebut berada di wilayah Dusun Air Begantung, Desa Kacang Butor, Kecamatan Badau, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Hingga sekarang makam keramat tersebut masih sering dikunjungi oleh para penziarah dari Belitung maupun luar daerah.
Berikut ini petabelitung.com akan merangkum 3 fakta tentang makam keramat tersebut.
Rangkuman ini tentu hanya segelintir dari fakta-fakta lain yang sudah ada.
Yuk simak rangkumannya berikut ini :

1. Disebut Makam Orang Arab
Makam Keramat di Gunong Tajam disebut sebagai makam orang Arab.
Fakta ini diperoleh dari buku berjudul Banka, Malakka, En Billiton.
Buku itu ditulis oleh Dr. J.H. Croockewit, Hz dan diterbitkan tahun 1852.
Salah satu bagiannya berisikan laporan pengalaman Croockewit saat melakukan penelitian pembuka dalam upaya mencari kandungan timah di Belitung tahun 1850.
Croockewit mengatakan dirinya tiba di puncak Gunong Tajam pada tanggal 9 Desember 1850.
"Di puncak, saya melihat tiga kuburan orang Arab, yang berusia bertahun-tahun dan sangat terhormat," kata Croockewit dalam bukunya.
Tulisan Croockewit tentang Makam Keramat di Gunong Tajam. repro petabelitung.com/ Croockewit, 1852.
Catatan penulis: Dalam keterangan ini dapat kita peroleh fakta bahwa Makam Keramat di Gunong Tajam memang pernah disebut sebagai makam orang Arab. Hanya saja keterangan yang disampaikan Croockewit tampak berlainan dengan cerita yang berkembang di masyarakat. Sebab dari tiga makam tersebut, satu di antaranya adalah makam seorang murid dan satunya lagi kuburan kucing.

Baca Berita Terkait : Suruh Orang Tebang Pohon di Sekitar Makam Keramat Gunong Tajam, Peneliti Belanda Ini Langsung Mengigil Saat Sampai Rumah

2. Terdokumentasikan dalam Bentuk Lukisan dan Foto
Dokumentasi bentuk fisik Makam Keramat Gunong Tajam setidaknya sudah muncul sejak abad ke-19.
Bentuk dokumentasi pertama berupa lukisan yang dibuat pada tahun 1860.
Kemudian ada juga dokumentasi dalam bentuk foto yang dibuat pada tahun 1926.
Kedua bentuk dokumentasi tersebut bisa kalian jumpai dibuku Gedenkboek Billiton tweede deel terbitan tahun 1927.

Lukisan Makam Keramat di Gunong Tajam tahun 1860. Keterangan foto ini ditulis : Het heilige graf van Datoe Kramat Tadjem Laki op den top van den berg in 1860. Repro petabelitung.com 2018/Gedenkboek Billiton tweede deel,1927.

Foto Makam Keramat di Gunong Tajam tahun 1926. Keterangan foto ini ditulis : Het heilige graf van Datoe Kramat Tadjem Laki op den top van den berg in 1926. Repro petabelitung.com 2018/Gedenkboek Billiton tweede deel,1927.
3. Disebut dalam Naskah Kuno Tentang Cerita 7 Penyebar Agama Islam di Pulau Belitung
Cerita mengenai asal usul Makam Keramat Gunong Tajam dimuat dalam sebuah naskah kuno yang ditulis di Batavia 1 Desember 1889.
Judul pada naskah tersebut ditulis 'Billitonsch verhaal omtrent de invoering van den Islam op het eiland Billiton'.
Naskah itu dimuat dalam buku berjudul  Tijdschrift voor Indische Taal-, Land- en Volkenkunde, Dell XXXIV yang diterbitkan Albrecht&Rusche di Batavia 1891.
Nantikan fakta-fakta tentang Makam Keramat di Gunong Tajam pada tulisan-tulisan berikutnya.
Semoga bermanfaat dan menginspirasi kalian untu terus mengenal serta menggali sejarah budaya di pulau Belitong.

Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber : petabelitung.com.