Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Kulek Terakhir, Sebuah Pengantar Sejarah Suku Sawang Gantong - Part 1




Kata Sambutan

Salam Peduli,
Semoga kebaikan dalam keberkahan-Nya senantiasa datang dari segala arah untuk kita. Puji syukur atas izin, perkenan dan kehendak Allah SWT tentunya, buku Kulek Terakhir; Pengantar Sejarah Suku Sawang Gantong bisa hadir di tangan dan dibaca kita saat ini.
Menghadirkan buku Kulek Terakhir ini bagi kami bukan saja merupakan sebuah amanah yang cukup menantang dalam perjalanan dan pencapaian pelaksanaan Program Peduli guna Merawat Eksistensi dan Mengangkat Marwah Kehidupan Suku Sawang Gantong, tetapi  juga karena keprihatinan kami atas hilangnya pengetahuan mengenai sejarah, budaya Suku Sawang Gantong yang merupakan aset masyarakat Belitung Timur, bahkan Pulau Belitong.
Meskipun beberapa cuplikan kisah tentang mereka pernah ditulis dan dipublikasikan oleh beberapa pihak, namun data sejarah dan hasil penelitian (terutama di dalam negeri) yang menguak jejak Suku Sawang dengan lebih mendalam, jumlahnya masih sangat terbatas.  Kalau pun ada hanya dalam bentuk potongan puzzel cerita yang masih perlu dilakukan kajian lebih lanjut.
Akibatnya bukan saja kita akan kehilangan pengetahuan yang penting tentang Suku Sawang, untuk generasi muda Suku Sawang sendiri pun—yang sudah tercerabut dari laut sebagai semestanya budayanya—tidak akan dapat lagi menelusuri jejak sejarah dari mana asal-usul nenek moyang mereka yang sebenarnya.
Untuk itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI, The Australian Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), The Asia Foundation (TAF), Program Peduli, Kemitraan, penulis dan para punggawa Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Penelitian Air Mata Air (LPMP Amair); Riska, Fikri, Edo, dan Heru, serta Masyarakat Adat Sawang Gantong atas dukungan, bantuan, kerjasama serta diskusi konstruktifnya.
Semoga ide dan semangat yang lahir bersama buku ini, bisa semakin meningkatkan dignity komunitas Suku Sawang, khususnya para generasi muda Suku Sawang Gantong yang sekarang sedang berusaha beradaptasi dengan nilai-nilai kehidupan di sekitarnya. Buku ini juga diharapkan bisa jadi bagian dari rangkaian jalan inklusi sosial yang telah dirintis LPMP Amair bersama para pemangku kepentingan dan stakeholder terkakit melalui program Peduli di Belitung Timur, dalam bentuk dokumentasi “cerita” seputar Suku Sawang yang ada di Pulau Belitong.   Besar pula harapan kami penerbitan buku ini kelak dapat memicu lebih banyak karya mengenai sejarah, budaya, dan kehidupan Suku Sawang yang hampir punah.

Manggar, 17 September 2016
LPMP Air Mata Air

Wahyu Epan Yudhistira
Direktur Eksekutif


Kata Pengantar
           
Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah karena berkat izin-Nya buku ini bisa terselesaikan. Selawat dan salam bagi Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kabar gembira kepada yang beriman. Buku ini kami susun dengan segala upaya agar bisa membawa kebaikan bagi kalangan luas.
Kulek Terakhir, Sebuah Pengantar Sejarah Suku Sawang Gantong adalah sebuah buku yang membuka jalan bagi banyak pihak yang tertarik pada komunitas Suku Laut di Pulau Belitung, khususnya di Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur.
Secara harfiah, Kulek adalah nama dari sebuah perahu khas yang dulu digunakan oleh Suku Sawang untuk mencari nafkah dan mengarungi lautan. Setelah melalui sejarah yang panjang, jumlah perahu itu sekarang hanya tersisa satu unit saja. Kulek Terakhir yang dipilih sebagai judul buku ini menjadi kiasan dari sebuah kehidupan Suku Laut kontemporer yang justru hidupnya jauh dari laut.
Buku ini akan mengurai riwayat penyebab tercerabutnya Suku Sawang dari laut. Penulisannya menggunakan pendekatan jurnalistik. Pernyataan orang-orang terdahulu tentang Suku Sawang sebisa mungkin dikonfirmasi pada generasi yang masih ada saat ini. Pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, penelitian pendapat dan kepustakaan serta wawancara. Sumber refrensi tertulis juga diperoleh lewat penelusuran sejumlah media di internet.
Penelitian pendapat merupakan hasil elaborasi penulis selama menjadi wartawan yang membidangi sejarah dan budaya. Hasilnya itu bisa dilihat dalam bentuk tabulasi dan simpulan yang memudahkan pembaca melihat hubungan dari masa ke masa tentang riwayat Suku Sawang Gantong.  
Tentu terdapat sejumlah kekurangan dalam penulisan buku ini. Salah satunya adalah sumber-sumber berbahasa Belanda kuno yang masih diterjemahkan secara bebas. Kedalaman dari setiap konteks masalah dalam penulisan buku ini juga masih perlu ditingkatkan pada masa-masa mendatang.
Namun terlepas dari itu semua, apresiasi patut ditujukan pada LPMP Air Mata Air dan semua pihak yang telah begitu antusias mendukung seluruh proses penulisan dan penerbitan buku ini. Terima kasih juga ditujukan bagi istri ku Firtasari Haliza yang begitu sabar mendampingi proses penulisan buku ini. Semoga segala yang dilakukan demi terbitnya buku ini menjadi inspirasi bagi siapa saja yang peduli.

Wahyu Kurniawan,  17 September 2016





Daftar Isi

Bab I
Para Penguasa Lautan...................................       1

Bab 2
Komplemen Kejayaan Timah........................   34

Bab 3
Pergulatan Hidup di Darat
(Kulek Terakhir)...............................................  58

Bab 4
Kembali ke Pusaran Zaman........................... 128

Bab 5
Glosarium........................................................ 158





Persembahan

Untuk Belitong Bangka dan masyarakat Suku Sawang 
yang tercerabut dari laut-semesta rumahnya