Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Kelekak Djangkang dan Kuboran Djangkang


Dua nama tempat yang dikenal masyarakat sekitar didaerah Aik Mungkui dan Badau didekat lokasi pencucian pasir Dalai dan sebuah pabrik kaolin. Dari beberapa orang yang bercerita memang lokasi tersebut dikenal angker walau sudah dikelilingi eks tambang dan menyisakan hutan kecil di dua lokasi tersebut. 

Menurut penuturan Kik Ahad (62) memang daerah kuburan tersebut ada memakan korban, ada orang yang meninggal ketika sedang melakukan pertambangan.
Konon kelekak Djangkang banyak tumbuhan buah2an.

"Dulu banyak buah buahan di kelekak Jangkang, ada manggis, Langsat dll, namun akibat ulah manusia banyak pohon buah2an tersebut mati. Sekarang yang tersisa hanyalah pohon Asam Kumbang," kata Kik Ahad.

Lebih lanjut cerita beliau bahwa jika daerah tersebut merasa terusik maka ada saja orang yang akan kena bala, baik meninggal maupun sakit (seperti sakit kulit dll).

,"Daerah itu memang dikenal angker oleh masyarakat sekitar," lanjut Kik Ahad.

Kisah kampung lama pada zaman dulu juga diceritakan oleh Darmawan (39) sebagaimana orang2 tua di Badau menceritakan kepadanya. Bahwa sebelum adanya pertambangan dulunya memang daerah tersebut adalah hutan.
untuk berjalan saja di kompleks makam tersebut agak takut karena banyak makam yang nisannya sudah hilang termakan waktu.
,"Dekat kuburan pernah orang meninggal tertimbun tanah, karena seputaran lokasi itu banyak sekali timah," ujar Darmawan

Ada juga yang meninggal d seputaran Kelekak Jangkang dikarenakan sakit.
,"Dulunya sebelum ada jalan yang sekarang memang kampungnya ada d seputaran lokasi. Mungkin dengan adanya jalan yang sekarang masyarakat berpindah ke tepi jalan," lanjut Darmawan.

Cerita pun dilanjut dengan adanya sebuah makan Tionghoa yang masih ada di seputaran lokasi itu. Dan sebuah Batu yang dikenal dengan Batu Tapekong.

,"Kira kira untuk lokasi makam Tionghoa dan Batu Tapekong tersebut ada di dekat tambang kaolin CV. 21," jelas Darmawan.

Apakah benar kelekak jangkang tersebut adalah Kampung Djangkang?
sebagaimana yang tertulis dalam buku " Tambang Timah Belitong dari masa ke masa Jilid 1" hal. 199 oleh sahabat Wahyu Kurniawan Sonema Bandsoul

Pukul 12.00 De Groot dan Huguenin datang dari Kampung Djangkang setelah penelitian di dataran Tjeroetjoep selesai.(hal.199)
Dengan catatan kaki ; nama kampung Djangkang disebutkan sebelum Kampung Badau.

Kembali ke lokasi tersebut kuboran jangkang dan kelekak jangkang dari penelusuran kami dilapangan bersama sahabat Galih Hagil Prawira (Kamis, 10/05) bahwa dua lokasi tersebut dibentengi dengan tanah di sekelilingnya (tanggul) setinggi 50an cm.

Kuboran jangkang saat ini sudah dikelilingi oleh eks tambang dan masih ada yang aktif. Untuk kelekak Jangkang diseklilingnya setelah d tambang sebelumnya, sekarang sudah ditanami sawit.

Jarak antara kelekak Jangkang ke Kuboran Jangkang kurang lebih 400 meter.

#BelitungAmazing
#BelitungKeren


Penulis : Haryanto
Dipublikasikan via facebook Yant Yanto Haryanto, Jumat 11 Mei 2018 pukul 16.51 WIB.

Haryanto