Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Telisik Hopea bilitonensis, Pohon Langka yang Menarik Perhatian Peneliti Belanda Malaysia dan Indonesia


PETABELITUNG.COM - Pulau Belitung tidak hanya dikenal lewat kekayaan sumber daya pertambangan saja, tapi juga lewat kekayaan flora dan faunanya.
Sejak berabad-abad lalu sejumlah peneliti sudah datang ke Belitong. Dan sebagian mereka menemukan spesies baru, yang kemudian diindentifikasi dengan menyertakan nama Belitong dalam pemberian nama latinnya.
Alhasil para peneliti dunia akan mengenal Belitong lewat nama spesies baru tersebut.
Satu contoh yang diperoleh dalam penelusuran petabelitung.com adalah spesies tanaman bernama Hopea bilitonensis.
Pohon ini termasuk keluarga pohon meranti.
Sampel berupa ranting dan daun Hopea bilitonensis kini tersimpan di museum nasional sejarah alam Naturalis Biodiversity Center, Leiden Belanda.
Sampel itu diperoleh P.S. Ashton dari pulau Belitung pada tahun 1967.
Nama latin Hopea bilitonensis pun kemudian diakui dunia.
Oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN), status Hopea bilitonensis dikategorikan Spesies terancam kritis (bahasa Inggris: critically endangered, disingkat CR).
Pada tahun 1982, spesies ini ternyata juga ditemukan di Malaysia dalam lingkup yang terbatas.
Kehadiran Hopea bilitonensis itu kemudian menjadi bahan penelitian para peneliti di Malaysia.
Kalian bisa lihat hasil penelitian tersebut dalam jurnal berjudul : Conservation management of rare and predominantly selfing tropical trees: an example using Hopea bilitonensis (Dipterocarpaceae) yang dipublikasikan pada tahun 2013 lalu.
Populasi Hopea bilitonensis di sana ditemukan di Distrik Kinta, Negeri Perak, Malaysia. Tepatnya di Gunung Gajah dan Gua Tempurung.
Menurut para peneliti tersebut, pemisahan distribusi Hopea bilitonensis mungkin terjadi pada era Pleistosen atau zaman batu tua. Artinya bisa terjadi pada belasan ribu hingga jutaan tahun yang lalu guys.
Sementara di Indonesia juga dilakukan berbagai upaya untuk Hopea bilitonensis.
Satu di antaranya oleh LIPI melalui Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya di Bogor, Jawa Barat.
Begini kata mereka dalam keterangan dalam websitenya :
Unit Pembibitan Reintroduksi Tanaman Langka dan Berpotensi merupakan salah satu unit di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya - LIPI yang memproduksi berbagai jenis tumbuhan langka dan berpotensi. Benih yang digunakan berasal dari buah dan biji tanaman koleksi Kebun Raya. Saat ini, jumlah bibit tanaman yang tersedia setiap tahunnya sekitar 15.000 bibit dari kurang lebih 300 jenis tumbuhan koleksi. Tumbuhan langka yang biasa diperbanyak yaitu jenis-jenis dari keluarga Dipterocarpaceae seperti Hopea bilitonensis, Shorea leprosula, Shorea palembanica dan jenis lainnya yang memiliki status kelangkaan tinggi. Sedangkan, tumbuhan berpotensi yang umum diperbanyak yaitu jenis tumbuhan berbuah, berpotensi obat, memiliki bunga yang indah untuk estetika taman/jalan dan berpotensi lainnya.
Nah guys, ternyata statusnya termasuk langka tingkat tinggi ya!
Lalu bagaimana kondisi di pulau Belitung?
Petabelitung.com mencoba menghubungi pemerhati Botani Belitong Marwan Hasan. Pria yang banyak hafal nama-nama latin flora fauna Belitong ini langsung bisa mengenali Hopea bilitonensis.
Ternyata nama lokalnya dalam bahasa Belitong adalah Pelepak.
Marwan mengatakan, Pelapak bukanlah pohon langka di pulau Belitung dan sebarannya hampir merata di seluruh daratan Belitong.
"Mungkin disebut langka dan terancam punah  karena di dunia ini pohon pelepak itu hanya ada di beberapa tempat saja, salah satunya di Bangka dan Belitung," kata Marwan.


Menurut Marwan, pohon pelepak bukanlah pohon yang kayunya baik untuk material bangunan rumah. Karena mudah pecah.
Namun bukan berarti keberadaannya tidak bermanfaat sama sekali.
Sejak lama penduduk Belitong telah menggunakan kayu pelepak untuk berbagai kebutuhan seperti untuk gagang benda-benda tajam, dan junjungan lada.
Bila memang benar demikian, berarti pohon pelepak berkaitan langsung dengan sejarah kuno pengolahan besi di pulau Belitung. Penelitian lebih lanjut tentu masih perlu dilakukan.
Tapi yang jelas, ini udah kepanjangan ya guys?
Kalau begitu cukup sekian dulu deh. Nanti kita sambung lagi.
Semoga bermanfaat.(*)

Sampel pohon pelepak atau Hopea bilitonensis yang tersimpan di museum nasional sejarah alam Naturalis Biodiversity Center, Leiden Belanda.  bioportal.naturalis.nl/repro petabelitung.com 2019.


Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber : petabelitung.com