Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Catatan Sejarah Sungai Lenggang, Ternyata Sumbernya Berada di Gunong Badau


PETABELITUNG.COM - Sungai Lenggang dan Cerucuk adalah dua sungai utama di pulau Belitung.
Pendataan sungai ini sudah dilakukan setidaknya sejak masa kolonial Belanda.
Keterangan mengenai pendataan itu salah satunya dimuat dalam buku Herinneringen aan Blitong.
Buku yang ditulis oleh Cornelis de Groot tersebut terbit di Belanda, tahun 1887.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh De Groot diketahui bahwa Lenggang adalah sungai utama terpanjang di pulau Belitung.
Panjangnya dari sumber air sampai ke muara mencapai 55 kilometer.
Sedangkan panjang sungai Cerucuk yakni 42 kilometer.
"Dua sungai utama dari pulau (Belitung), Cerucuk dan Lingang, yang pertama mengalir keluar pada pantai barat dan yang kedua sedikit ke selata pada pantai timur, bersama memotong pulau di seluruh lebarnya. Kedua-duanya mengambil air terjauh di selatan pegunungan Tajam, dimana mereka sepanjang 5 km saling menggandakan. Sungai-utama ketiga Buding membuang beban di pantai utara, mempunyai sedikit daerah-air yang kurang penting daripada kedua yang pertama dan menerima makanan terjauh diantara sumber dari Cerucuk dan Lingang. Di selatan dalam teluk Balok dua sungai bermuara, yang bersama mewakili Buding dari utara, yaitu Balok dan Pala, yang sungai bawahnya dari utara ke selatan beralir sejajar, hanya terpisah oleh sejalur tanah tinggi selenar 2 km. Sumber-sumber mereka mendekati yang dari Cerucuk dan Lingang di gunung Badau. Keistimewaan bahwa keempat dari pulau-Pala dan Balok dihitung sebagai satu-timbul di daerah sama, dari pegunungan Tajam sampai gunung Badau, jarak hanya 14 km praktis dari utara ke selatan, sedangkan sungai-sungai itu masing-masing bermuara di salah satu pantai, –barat, utara, timur dan selatan-saya berfikir pada penggambaran sungai-sungai didahulukan untuk menelusuri apa sebab-musabab dari peristiwa itu di dalam bab berikut yang memuat ingatan geologis saya," tulis de Groot.
Menurut De Groot, sumber air sungai Lenggang berhulu di bukit Gunong Badau.
"Sungai Lingang bersumber di lereng timur dari gunung Badau, semula bernama parit Lingang, tapi 4 km dari sumbernya, bersatu dengan parit yang juga berasal dari Badau bernama Gimbal, dan bernama sungai Lingang. Sungai itu mengalir dengan bergeliat kecil ke timur sampai 2,5 km di atas Lubuk-Batu di bawah gunung Selumar, dimana arah umumnya menjadi selatan-timur sampai bermuara di laut berhadapan dengan pulau Selandu. 8,5 km paling bawah Lingang mengalir melalui dataran-pasir, sedangkan dengan tepi kanan sepenjang 1,2 km bersatu dengan rawa, terpisah oleh sejalur tanah lumpur yang ada sejauh 6,5 km terbawah di kedua tepinya. Panjang dari sumber sampai desa Gantung, dimana mulai dataran-pasir, adalah 46,5 km sehingga Lingang sampai muara seluruhnya adalah 55 km," kata Cornelis de Groot.(*)

Baca Artikel Terkait : Catatan Sejarah Sungai Manggar, Sungai Terpanjang di Pulau Belitung Sepanjang 68 Kilometer

Hulu sungai Lenggang di bukit Gunong Badau. Cornels de Groot/Leiden University Libraries Digital Collections/Attribution 4.0 International (CC BY 4.0)/repro petabelitung.com 2019.
Foto jembatan Gantung di sungai Lenggang. Keterangan foto ini ditulis 'Brug over de Soengai Lenggang bij Gantoeng'. Tidak disebutkan latar waktu pengambilan foto ini. repro petabelitung.com/Gedenkboek Billiton 1927.
Pemandangan bukit Gunong Badau dilihat dari atas bukit Jungkong, Desa Nyurok, Kecamatan Dendang, Kabupaten Belitung Timur, 26 Mei 2018 sore. repro petabelitung.com/Wahyu Kurniawan, 2018.

Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber : petabelitung.com
Foto master : Jembatan