Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Menilik Jejak Nasab Al-Haddad di Belitung, Ada Kisah Saudagar Pemilik Kedai Besar di Tanjungpandan


PETABELITUNG.COM - Pulau Belitung sejak lama telah menjadi daerah tujuan bagi orang-orang dari Hadramaut, Yaman.
Namun belum banyak jejak sejarah mereka terungkap dalam bentuk karya tulis.
Satu contoh berikut ini setidaknya akan membuka peluang untuk mendalami sejarah mereka.
Sumbernya berupa buku berjudul :
Kitap-tjonto-soerat-soerat Melajoe
Maleisch 
Brievenboek en Woordenlijst.
Buku tersebut ditulis oleh Dr. A.A. Fokker dan diterbitkan oleh E.J. Brill pada tahun 1919 di Leiden, Belanda. Fokker adalah seorang guru bahasa Melayu di Openbare Handelsschool.
Dalam buku tersebut dicantumkan contoh-contoh surat nyata, yang kemudian setiap kata-katanya diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda.
Pada halaman 7 terdapat satu contoh surat dari seorang pedagang di Betawi bernama P. van Ipscheuten..
Surat tersebut ditujukan kepada seorang saudagar di Tanjungpandan, Belitung.
Tanggal yang tercantum dalam surat tersebut yakni 2 Juli 1889.
Sedangkan tanggal surat balasannya yakni 10 Juli 1889.
Dan nama saudagar tersebut adalah Hadji Mohammad bin Jahja al Haddad.
Perhatikan nama belakang saudagar tersebut.
Ditulis al Haddad.
Simak isi suratnya sebagai berikut :

Kepada jang terhormat
Toean Hadji Mohammad bin Jahja al Haddad;
Soedagar di Tandjoeng-Pandan.
Batawi, 2 Djoeli 1899.
Saja membri tahoe kapada sobat jang saja soedah
dapat kabar dari sobat poenja kakak di-sini, sobat
soedah boeka kedei besar di Tandjoeng-Pandan. Mangka
saja kasi slamet, saja harep boleh madjoe sobat poenja
perdagangan, lama2 bolehlah dapet banjak oentoeng,
djadi kaja! Mangka sebab saja soedah lama berkenal2an
dengan kakak, soedah lama berdagang2an, djadi saja
harap sobat maoe djoega berpesan2 barang kepada saja.
Sabetoelnja boleh dapat moerah, temtoe lebih moerah
di-sini dari di Tandjoeng-Pandan. Lagi gampang skali
kirim itoe barang, sebab tidak djaoeh dari Batawi, dan
ada kapal-api jang pigi-dateng saben minggo skali.
Bersama2 dengan soerat ini saja ada kirim katrangan
barang2 dengan terseboet segala harganja.
Lain tidak melainken tabik,
 Sobat baik,
P. van Ipscheuten.

Balasan (antwoord).
Kepada Toean P. van Ipscheuten,
soedagar jang terhormat di Batawi.
Tandjoeng-Pandan, 10 Djoeli 1899.
Hormat!
Membales soerat jang tertoelis hari 2 boelan Djoeli
ini maka adalah saja membri maaloem kapada Toean
bahoea telah soedah saja boeat perdjandjian dengan sa
orang soedagar bangsa Inggris di Singapoera, hendak
berpesan barang2 kepadanja, djadi tiada boleh saja
kaboelkan permintaan Toean itoe. Sajang djoega, krana
djikalau sekiranja Toean kirim soeratnja itoe sapoeloeh
hari lebih dehoeloe, nistjaja saja soeka berdagang de-
ngan Toean djoega. Sasoenggoehnja saja tahoe Toean
poenja barang2 baik semoeanja lagi tiada mahal.
Lain tiada melainkan tabik hormat adanja,
Hadji Mohammad bin Jahja al Haddad.

Bila merujuk ke sumber id.wikipedia, al Haddad adalah anggota marga dalam keluarga Alawiyyin.
Dan Alawiyyin adalah sebutan bagi kaum atau sekelompok orang yang memiliki pertalian darah dengan Nabi Muhammad Shollallahu Alaihi Wassalam.
Seperti yang diketahui nasab al Haddad yang datang ke Indonesia adalah berasal dari Hadramaut, Yaman.
Coba lihat sejarah yang dimuat di www.rabithah-alawiyah.org.
Salah satu tujuan organisasi Rabithah Alawiyah adalah memelihara keturunan Sayyid dan setiap sesuatu yang berkaitan dengannya.
Organisasi yang didirikan di Betawi ini ternyata sudah dikenal lebih dulu di Hadramaut pada tahun 1927.
Pada awalnya organisasi ini bernama Perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah.
Namun pengesahannya oleh pemerintah Hindia-Belanda baru diberikan pada tanggal 27 Desember 1928.
Terdapat 12 nama yang menjadi pengurus pertama organisasi Rabithah Alawiyah pada tahun 1928.
Dua diantaranya tampak bernasab al Haddad.
Kedua orang tersebut yakni Syd. Alwi Muhammad Alhaddad dan Syd. Alwi thahir Alhaddad.
Keduanya mengemban tugas sebagai Pengawas.
Apakah Hadji Mohammad bin Jahja al Haddad di Belitung merupakan bagian dari keluarga al Haddad di Perkoempoelan Arrabitatoel-Alawijah?
Tentu jawabannya membutuhkan penelitian lebih mendalam.
Namun setidaknya kita sudah menemukan satu petunjuk yang bisa dijadikan awal untuk memulai penelitian tersebut.
Semoga bermanfaat.(*)

Isi surat untuk Hadji Mohammad bin Jahja al Haddad di Tanjungpandan. repro petabelitung.com 2019/Delpher

Isi surat balasan dari Hadji Mohammad bin Jahja al Haddad di Tanjungpandan. repro petabelitung.com 2019/Delpher

Sampul buku Kitap-tjonto-soerat-soerat Melajoe. repro petabelitung.com 2019/Delpher

Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber : petabelitung.com.