Video Of Day

ads

Selayang Pandang

Terungkap! Ini Profil Raja Sakti yang Bermarkas di Pulau Belitung 3 Abad Silam, Sempat Viral dan Bikin Cemas VOC


PETABELITUNG.COM - Pada bulan April 2019 lalu telah dimuat ulasan tentang hubungan pulau Belitung dengan Bima, Nusa Tenggara Barat. Dalam ulasan tersebut terungkap satu sosok di pulau Belitung bernama Raja Sakti.
Yang belum baca, bisa klik link dibawah ini ya :
Sumber Ini Ungkap Hubungan Kuno Antara Belitong dan Nusa Tenggara Barat pada Abad ke-17 
Baik, mari kita lanjutkan.
Tak banyak keterangan yang diperoleh mengenai sosok Raja Sakti tersebut pada ulasan sebelumnya.
Hanya disebutkan bahwa Raja Sakti juga sering dikenal dengan sebutan raja Bliton (koning van Bliton) atau juga kaisar Maningcabo.
Beragam penafsiran kemudian berkembang dalam menafsirkan sumber tersebut.
Akhirnya lewat penelusuran petabelitung.com baru-baru ini diperoleh sejumlah sumber data baru mengenai sosok Raja Sakti.
Sumber pertama diperoleh dalam buku terjemahan berjudul Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680: Jaringan Perdagangan Global Asia Tenggara, cetakan kedua 2011 Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Buku tersebut ditulis oleh Anthony Reid dan diterbitkan oleh Yale University, Amerika Serikat pada tahun 1993.
Judul asli bukunya Southeast Asia in the Age of Commerce 1450-1680.
Ulasan mengenai Raja Sakti bisa kalian temui pada halaman 374-376 dalam buku terjemahan tersebut.
Simak kalimat-kalimat permulaan yang menjelaskan tentang sosok Raja Sakti di Belitung dalam buku tersebut berikut ini :
"Pada tahun 1685, salah seorang tokoh petualang berdaya magis yang biasa muncul dalam sejarah Asia Tenggara mulai menarik pendukung yang terdiri dari orang Makassar, Minangkabau, Banten, dan Melayu ke markasnya di Pulau Belitung. la menamakan dirinya Ahmad Syah bin Iskandar dan
Yang Dipertuan Raja Sakti, serta mengaku sebagai raja Minangkabau yang sah dan turunan langsung dari Iskandar Zulkamain (versi Muslim dari Alexander de Great)."
Sosoknya viral dan pergerakannya telah banyak mempengaruhi tokoh-tokoh penting di sejumlah daerah. Salah satunya yakni Kapiten Yonker yang muslim, yang sebelumnya adalah pemimpin perang VOC. Kondisi itu disebut-sebut telah membangkitkan ketakutan yang paling besar di kalangan Belanda di Batavia.
"Dalam bulan Agustus 1689 Belanda menemukan bukti-bukti bahwa Yongker telah menjadi pengikut setia dari kultus Raja Sakti dan sedang memimpin sebuah persekongkolan yang terdiri dari orang Makassar, Bugis, Bali, dan Ambon di Batavia dengan maksud membunuh penduduk
Eropa di kota itu," tulis Anthony Reid.
Popularitas Raja Sakti memang dimulai saat ia bermarkas di pulau Belitung pada tahun 1685. Artinya kisah ini telah terjadi 334 tahun lalu. Natikan ulasan lebih lanjut mengenai sosok Raja Sakti hanya di www.petabelitung.com.(*)

Gambar ilustrasi. repro petabelitung.com 2019
Penulis : Wahyu Kurniawan
Editor : Wahyu Kurniawan
Sumber : petabelitung.com